Perbandingan Hasil Panen Tanaman Karet-Kelapa Sawit vs Gaharu

     

     Indonesia Negara kepulauan terbesar di Dunia, dengan jumlah pulau sebanyak 17.504, sebanyak 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau tidak berpenghuni, memiliki wilayah perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

Letak yang sangat strategis yang dilalui Garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki iklim tropis, menjadikan Indonesia kaya hasil Hutan dan perkebunan juga beragam flora dan fauna yang terdapat di Bumi Gemah Ripah Lohjinawi ini.

Beragam hasil hutan dan perkebunan yang telah di Export bangsa ini ke pasaran Dunia salah satunya adalah hasil perkebunan Karet, Kelapa Sawit dan banyak lagi yang telah menjadikan devisa bagi Negara melalui tangan-tangan terampil anak bangsa negeri seribu pulau ini.

         Namun sangat sedikit dari masyarakat Indonesia saat ini yang mengetahui keberadaan Gaharu sebagai tanaman berpotensi Income yang sangat menjanjikan dimasa mendatang.Jika di tilik dari hasil pendapatan, Gaharu amatlah menjajikan untuk di jadikan sebagai tanaman Investasi. Masa panen yang cukup begitu singkat yang hanya menunggu waktu maximal 7 tahun untuk dapat memetik keseluruhan Hasil Budidaya.

klik pictur untuk memperjelas

Kebanyakan masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah pedesaan yang hanya mengandalkan dari sektor perkebunan Karet dan Kelapa sawit semata untuk dijadikan sebagai income ekonomi, alangkah lebih bermanfaatnya lahan tersebut dijadikan sebagai tumpang sari dari tanaman Gaharu untuk membangkitkan Ekonomi secara drastis bagi masyarakat itu sendiri dimasa-masa yang akan datang. Telebih-lebih saat ini pemerintah RI tengah menggalakan Budidaya gaharu terhadap masyarakat melalui Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dari dinas kehutanan dengan membentuk Forum Gaharu yang di Koordinir secara langsung oleh Balitbang.

II Mendaftar Keanggotaan II

II Order Bibit Gaharu II